Timothy Keller dalam bukunya Center Church menyatakan bahwa seiring dengan terjadinya tantangan-tantangan yang diakibatkan urbanisasi, muncul kesempatan yang unik bagi gereja di perkotaan untuk menjangkau empat kelompok yaitu: Pertama, kelompok pemuda (urban youth). Semakin banyak pemuda yang datang dan suka tinggal di kota untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik. Mereka harus dijangkau karena kelak mereka akan menjadi penerus pemimpin gereja. Kedua, kelompok profesional (urban professional). Kelompok kedua ini menghabiskan waktu di kota dan bekerja sebagai pebisnis, politikus, akademis, pekerja seni, dan lain sebagainya. Kota memengaruhi budaya dan nilai hidup mereka. Bila gereja ingin berdampak maka gereja perlu memperlengkapi dan mempersiapkan profesional Kristen untuk menjadi agen perubah budaya dan nilai hidup sekitarnya. Ketiga, pendatang dari berbagai etnis (urban ethnics). Sebagai pendatang di kota, mereka membutuhkan bantuan dan dukungan untuk mampu hidup bertahan di kota yang penuh dengan tekanan ekonomi, emosi dan rohani. Hal ini menjadi kesempatan bagi gereja untuk membantu mereka mengalami pertolongan dan kasih Tuhan karena pada umumnya mereka lebih terbuka terhadap pekabaran injil. Keempat, kelompok orang miskin (urban poor). Sepertiga dari penduduk kota akan tinggal di daerah padat dan kumuh. Mereka adalah masyarakat ekonomi lemah atau miskin yang rentan terhadap eksploitasi. Gereja dipanggil untuk memperdulikan orang miskin di sekitarnya. Dengan demikian gereja melakukan perannya sebagai pembawa kabar baik kepada yang menderita.
Berdasarkan uraian di atas, Urban Mission Consultation (UMC) yang untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia ini, akan membahas tantangan misi abad-21 dengan pokok bahasan pada tiga kelompok, yaitu: Urban youth , urban poor, dan urban professional. Sedangkan urban ethnic dianggap termasuk bagian dari ketiga kelompok tersebut dimana baik orang miskin, anak muda, maupun kaum profesional berasal dari berbagai etnis. Didalam mempersiapkan ketiga pokok bahasan tersebut telah dibentuk tim lingkar studi yang setiap bulan belajar dan berdiskusi bersama selama lebih dari satu tahun dimana kajian yang dihasilkan akan dipresentasikan dalam UMC.
Mari kita ikuti bersama rangkaian acara Urban Mission Consultation (UMC) 2023 dengan jadwal sebagai berikut:
PRA UMC
1. Urban Mapping Masterclass (8,18,23 Februari) & Talkshow Workship In The City (22 Maret)
Berfokus pada pelayanan urban dan penelitian ilmiah untuk membentuk pastor scholar yang berdampak bagi pelayanan urban, STTB menyelenggarakan acara workshop (masterclass) Urban Mapping Research Methodology bersama para pakar urban mission dari luar negeri.
Acara masterclass ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara Urban Mission Consultation 2023 dan bertujuan membantu para praktisi lapangan memetakan kebutuhan pelayanan perkotaan. Di dalam acara ini para mahasiswa M.Min. Marketplace STTB bersama para peserta call for paper urban mission & theology UMC pada waktu lalu juga diundang mengikuti workshop ini sehingga mereka dibekali tentang bagaimana melakukan riset lapangan untuk melayani secara efektif dalam berbagai masalah perkotaan.
Dalam rangkaian Urban Mission Consultation 2023, STTB bersama berbagai lembaga misi, gereja dan penggiat teologi kerja untuk misi perkotaan akan mengadakan talkshow dunia kerja “Worship in the City: Church, Workplace and City Transformation” pada tanggal 22 Maret 2023 pk. 09.00 WIB bertempat di kampus STTB Aula Lt. 7. Acara ini akan membahas bagaimana menggunakan pekerjaan kita untuk menyembah Allah dalam tiga bagian: teologi kerja, disiplin spiritualitas, dan hikmat praktis untuk dunia kerja.
2. Urban Mission & Theology Webinar & Call For Papers (14-15 April)
Webinar yg membahas topik-topik penting dan relevan tentang Urban Mission &Theology. Presentasi ini adalah hasil karya tulisan dari para mahasiswa, dosen, peneliti, akademisi, praktisi Kristen.
3.Urban Mapping Workplace Gathering (30 April – 1 Mei)
Pelaksanaan riset dan analisa tentang kota Bandung sebagai pilot project misi perkotaan. Pemaparan hasil riset dan analisa, serta diskusi dengan para pemimpin gereja, lembaga pelayanan dan akademisi untuk memperkaya hasil temuan dan mendapatkan respon yg signifikan.
4. Urban Youth Fest (17 Juni)
Menantang kegerakan anak muda sebagai influencer melalui kegiatan kreatif, inovatif dan transformatif yg membawa dampak bagi kesejahteraan kota.
Dan Puncak Acara
Urban Mission Consultation 2023 (24 – 26 Agustus)
Puncak acara yang mempertemukan para pemimpin yang mewakili gereja, lembaga pelayanan urban, para decision maker dan penggerak dari berbagai kota di Indonesia Barat, Tengah dan Bali. Kegiatan ini merupakan konsultasi serta kolaborasi dalam terang Firman Tuhan untuk melihat identitas Kristen sebagai “Kota di atas bukit”.
Melalui acara ini akan dipaparkan berbagai temuan riset kota Bandung, tantangan perkotaan, peluang dan strategi misinya yang dapat dijadikan acuan untuk pelayanan urban yang lebih luas.
Mari bersama kita hadirkan Shalom bagi kota-kota di Indonesia. Biarlah segala yg bernafas merasakan kasih Allah dan transformasi-Nya lalu datang menyembah-Nya.